Kisah Nabi Yang Jarang Diceritakan

Kisah Nabi Yang Jarang Diceritakan

Kisah Nabi Yang Jarang Diceritakan – Diketahui dalam ajaran Islam bahwa Allah SWT pernah mengutus ratusan ribu orang sebagai nabi. Diantara sekian banyak, ada satu nabi yang tidak memiliki pengikut sama sekali, yaitu Syam’un Al-Ghazi.

Saya mengutip dari buku Aqidah Islam Utama Landanan Beramagan karya Rahmat Al-Hidayat dan Ulfiani Rahman, nabi adalah manusia yang kepadanya Allah telah menurunkan wahyu hanya untuk dirinya sendiri dan tidak wajib menyampaikannya kepada orang lain.

Kisah Nabi Yang Jarang Diceritakan

Nabi belum tentu rasul. Jika seorang nabi diangkat sebagai utusan, maka wajib menyampaikan wahyu kepada umat manusia agar terbebas dari kesesatan.

Buku Novel Sejarah Islam Buku Sultan Muhammad Al Fateh Buku Kisah Sejarah Islam Buku Abdul Latip Talib Buku Cerita Book

Sifat Nabi yang tidak memiliki pengikut pernah disebutkan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang berbunyi sebagai berikut:

“Mereka menunjukkan kepadaku kaum-kaum, kemudian ada seorang nabi dan yang datang bersamanya sekelompok kecil, ada seorang nabi dan yang datang bersamanya (hanya) SATU atau DUA orang, dan ada juga seorang nabi (tetapi) Tidak juga nabinya. pengikut.” (HR Bukhari: 5752 dan Muslim: 374)

Dafiq Rohman menjelaskan dalam kitab Janibal Ma’rifat bahwa Syam’un Al-Ghazi adalah seorang nabi dari kalangan Bani Israil. Nama Syam’un atau Samson (Ibrani) berarti “matahari”.

Kisah Nabi Syam’un AS tidak ada dalam Al-Qur’an tetapi diceritakan dalam kitab Muqasyafatul Qulub dan Qishashul Anbiyaa. Nabi Syam’un memiliki keajaiban berupa kekuatan yang luar biasa hingga mampu melunakkan besi dan meruntuhkan istana.

Kisah Sahabat Nabi Yang Jarang Diketahui, Namun Memiliki Makna Dalam

Berdasarkan kitab Qishashul Anbiyaa yang ditulis oleh Al-Hafidzh Ibnu Katsir, kisah Nabi Syam’un pernah diceritakan oleh Nabi SAW ketika berkumpul dengan para sahabatnya di bulan Ramadhan. Dia mengatakan ini:

“Saya diperlihatkan hari terakhir ketika seluruh umat manusia berkumpul di lapangan Mahsyar. Semua nabi dan rasul berkumpul bersama bangsanya masuk surga. Ada salah satu nabi yang membawa pedang yang tidak memiliki satu pun pengikut, masuk surga, dia adalah Sam’un Alaihi Salam.”

Syam’un Al-Ghazi dikenal sebagai seorang nabi yang sangat menentang perbuatan orang-orang yang membangkang terhadap perintah Allah SWT. Kekuasaannya digunakan untuk melawan penguasa yang membangkang dan menindas rakyat, yaitu raja Israel.

Raja tidak terima dan berusaha mencari cara untuk menundukkan Nabi Syam’un. Setelah pemerintah menyadari kelemahan nabi Syam’un, mereka menangkapnya dan membawanya ke hadapan raja Israel.

Buku 23 Rahasia Yang Tak Pernah Diceritakan Tentang Keutamaan Zamzam

Nabi Syam’un tidak bisa melawan karena tubuhnya diikat dengan rambutnya sendiri. Inilah kelemahan yang bisa menghilangkan kekuatan Nabi Syam’un.

Raja Israel kemudian menyiksa nabi Shamun hingga buta dan diekspos di depan istana. Perbuatan jahat raja Israel memaksa Nabi Syam’un berdoa dan meminta pertolongan Allah SWT.

Atas izin Allah SWT, doa Nabi Syam’un dikabulkan. Dengan sisa-sisa kekuasaannya, Nabi Syam’un mampu merubuhkan seluruh istana. Dia kemudian bersumpah untuk beribadah dan memberantas semua kekafiran selama 1000 bulan tanpa henti. – Dalam proses memperjuangkan penyebaran Islam, Rasulullah banyak mengalami peristiwa peperangan. Pertempuran Al-Abwa’ adalah salah satu perang pertama yang diperjuangkan Nabi

Perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dalam menyebarkan ajaran Islam tidak luput dari peperangan. Namun, ini tidak berarti bahwa Islam menganjurkan perang. Sejarah mencatat bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan setidaknya 27 perang, 9 di antaranya berakhir dengan pertempuran dan sisanya berakhir dengan damai. Tidak hanya itu, ternyata banyak perang yang belum tentu karena ingin berperang. Jelas, setiap perang memiliki alasannya. Termasuk perang al-Abwa’.

Kisah Kisah Teladan

, perang pertama yang dilakukan Rasulullah adalah perang al-Abwa’ atau sering disebut perang Waddân. Al-Abwa’ adalah nama sebuah daerah yang secara geografis terletak di sisi tenggara kota Madinah. Perang ini disebut juga Waddân karena kedua wilayah tersebut saling berdekatan.

‘Alî Muḥammad Muḥammad al-Shalâbî menyebutkan bahwa jarak antara mereka hanya sekitar 6-8 mil. Mengutip Ibnu Isḥâq, Ibnu HIsyâm dan

Meriwayatkan bahwa perang al-Abwâ’ terjadi sekitar dua belas bulan setelah kedatangan Rasulullah SAW di Madinah. Suatu hari di bulan Shafar, dia berangkat dari Madinah untuk mencegat kafilah pedagang Quraisy. Penyadapan ini dilakukan karena kaum kafir Quraisy merampas harta milik para sahabat para muhajirin yang mereka tinggalkan di Mekkah selama hijrah.

Setelah Nabi wafat, kepemimpinan umat Islam di Madinah diserahkan kepada Sa’ad ibn ‘Ubâda. Jumlah pasukan muslim yang dibawa Nabi saat itu adalah 200 orang yang terdiri dari infantri dan kavaleri. Semua tim berasal dari Muhajirin. Ibn Katsîr mengutip perkataan al-Wâqidî yang mengatakan bahwa Rasulullah mengangkat pamannya, Hamzah ibn ‘Abd al-Muthallib, sebagai panglima tentara.

Kisah Nabi Sulaiman Bin Daud A.s.

Mengutip riwayat Ibnu ‘Abbâs, ia mengatakan bahwa ketika Rasulullah tiba di al-Abwâ’, ia mengutus ‘Ubaid bin al-Ḥârits dengan 60 orang. Kemudian mereka bertemu dengan sekelompok orang Quraisy. Kemudian mereka saling menembak. Sa’ad ibn Abî Waqqâsh adalah orang pertama yang menembakkan panahnya. Oleh karena itu, dia dianggap sebagai orang pertama yang melepaskan anak panah tersebut

Ketika dia tiba di Waddân, Nabi tidak melihat satupun orang Quraisy. Dia hanya bertemu dengan Bani Dhamrah ibn Bakr ibn ‘Abd Manâh ibn Kanah. Bani Dhamrah lalu mengajak perdamaian. Mereka mengutus Makhsya ibn ‘Amr al-Dhamrî, pemimpin mereka saat itu, untuk berunding dengan Nabi.

Perundingan tersebut menghasilkan tiga kesepakatan, yaitu: (1) kesepakatan untuk tidak saling menyerang, (2) jika masing-masing diserang dari luar, salah satunya harus mempertahankan dan membantu dengan sekuat tenaga, dan (3) Bani Dhamrah dilarang membantu musuh umat Islam dalam bentuk apapun.

Usai perundingan, Rasulullah SAW kembali ke Madinah dan tidak berperang. Dia tinggal di Madinah selama sisa bulan Shafar sampai awal Rabiul Awal.

Nabi ﷺ Juga Seorang Manusia By Khubaib Akhi

Berdasarkan pemaparan di atas, perintah untuk tinggal di rumah tidak sepenuhnya mengisi kesenjangan perempuan bekerja. Wanita masih bisa…

Nyai Gede Pinatih adalah walikota perempuan pertama di Nusantara. Tugasnya meliputi memobilisasi kegiatan utama pelabuhan, mengelola pendapatan pajak, mengendalikan…

Ketika kita berbicara tentang Aisyah, tidak hanya kisah asmaranya, tetapi juga sangat penting untuk membahas kecerdasan intelektualnya melebihi usianya sehingga dia bisa…

Artikel ini akan membahas tentang lima ayat Al-Qur’an yang memberikan nilai-nilai filosofis tentang persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dalam hal…

Kisah Nabi Zulkifli

Sudah menjadi tradisi di masyarakat muslim bahwa ketika ada kerabat atau anggota keluarga yang meninggal dunia, selalu ada…

Para istri, puteri, dan santri pondok pesantren di Indonesia pada umumnya memakai penutup kepala dan pakaian tertutup, namun dengan izin…

Ijtihad dan mujtahid adalah dua terminologi yang harus dipahami sebelum mencoba melakukannya. Hari ini kita mendengar banyak kata…

Ada berbagai jenis radikalisme. Radikalisme agama adalah salah satunya. Setiap agama memiliki kelompok radikal, meskipun umumnya minoritas dalam kelompok tersebut…, jumlah nabi 124.000, sedangkan jumlah rasul 313. Di antara banyak nabi, ada seorang nabi yang tidak memiliki pengikut.

Kisah Nabi Yusuf As: Dibuang Saudaranya Hingga Digoda Istri Majikan

Dafiq Rohman nabi yang tidak memiliki pengikut adalah Sam’un Ghozi AS atau Sam’un AS. Dia adalah seorang nabi dari kalangan bani Israel yang diutus ke negeri Romawi.

Sam’un AS dikenal sebagai sosok yang tangguh dan sakti. Konon ketika ia berperang melawan bangsa yang menentang Allah SWT, ia menggunakan ketangguhan dan kekuatannya untuk melawan penguasa kaum kafir saat itu, yaitu raja Bani Israel.

Raja bahkan berusaha untuk mengalahkan Sam’un AS. Hingga akhirnya ia membuat ramalan bahwa siapa yang berhasil menangkap nabi akan diberikan hadiah berupa emas dan permata yang melimpah.

Singkatnya, Sam’un AS berhasil ditangkap dan dibawa ke hadapan raja berkat istrinya sendiri yang mengikatnya saat dia tidur. Ketika raja sedang diadili, Sam’un AS berdoa kepada Tuhan untuk meminta pertolongan karena kehebatannya.

Kesahihan Kisah Nabi Yusuf A.s Dan Zulaikha

Hingga akhirnya Allah SWT mengabulkan doanya dan istana kerajaan hancur bersama seluruh masyarakatnya. Termasuk istri dan kerabatnya yang mengkhianatinya. Kisah Sam’un AS merupakan kisah Israiliyyat yang diceritakan secara turun-temurun di Jazirah Arab jauh sebelum kelahiran Nabi SAW.

Artinya: “Aku diperlihatkan suatu kaum, lalu ada Nabi dan bersamanya sekelompok kecil, ada Nabi dan bersamanya ada (hanya) satu atau dua orang, dan ada pula Nabi (namun ) bahkan tidak satu pengikut dengannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Menyebutkan sejarah Sam’un AS dengan redaksi yang sedikit berbeda. Nabi SAW konon pernah tersenyum sendiri ketika melihat kisah Nabi Sam’un AS. Lalu para sahabat bertanya, “Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah?”

Nabi SAW menjawab: “Aku diperlihatkan pada hari terakhir ketika semua orang berkumpul di Padang Mahsyar. Semua nabi dan rasul berkumpul bersama umatnya masuk surga. Dia adalah salah satu nabi yang membawa pedang yang tidak mereka bawa. memiliki pengikut tunggal, dia akan masuk surga, dia adalah Sam’un ‘Alaihi Salam.”, Jakarta – Keyakinan terhadap utusan Allah (nabi dan rasul) adalah hal yang harus dimiliki setiap Muslim. Allah SWT telah memilih ribuan orang yang diangkat sebagai nabi (124.000 nabi) dan diantara ribuan itu ada ratusan yang juga diangkat sebagai utusan (313 rasul).

Kisah Nabi Hud: Mukjizat Nabi Hud, Sejarah & Perjalanan Dakwah

Pertama, seseorang harus mengetahui perbedaan mendasar antara seorang nabi dan seorang rasul. Nabi adalah orang yang menerima wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri dan tidak wajib menyampaikannya kepada umatnya. Sedangkan Rasul adalah orang yang menerima wahyu dari Tuhan dan wajib menyampaikannya kepada umatnya. Nabi dan Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT.

Dari sekian banyak nabi dan rasul yang ada, hanya 25 nama yang wajib bagi umat Islam. 25 nama tersebut adalah nabi (1) Adam, (2) Idris, (3) Nuh, (4) Hud, (5) Sholeh, (6) Ibrahim, (7) Luth, (8) Ishaq, (9) Ismail, ( 10) Yakub, (11) Yusuf, (12) Shuaib, (13) Harun, (14) Musa, (15) Daud, (16) Zulkifli, (17) Sulaiman, (18) Ayub, (19) Yunus, (20) Zakaria, (21) Ilyas, (22) Ilyasa, (23) Yahya, (24) Isa dan (25) Muhammad SAW.

Para nabi dan rasul ini disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai 18 utusan di Surat Al-An’am dan tujuh utusan lainnya di berbagai ayat di surat lainnya. Karena nama belakang (Nabi Muhammad SAW) merupakan penutup dari Nabi dan Rasul, agar setelah wafatnya tidak ada lagi Rasulullah.

Banyak sekali nabi-nabi yang merupakan orang-orang pilihan Allah SWT. Mungkin sebagian orang berpikir bahwa tidak ada nabi di zaman ini karena mereka semua telah pergi (almarhum). Tapi asumsi mereka

Nabi Muhammad Rasul Terakhir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like